Kamis, 29 Januari 2009

Edensor dan Kisah Cinta Paling Mengagumkan


Selama ini, aku belum pernah menemukan kisah cinta yang lebih mengagumkan daripada racun tikusnya Romeo dan Juliet (memangnya rumah Romeo dan Juliet banyak tikusnya ya? Hiii). Karya William Shakespare ini begitu melegenda dan bisa menyentuh hati setiap pembacanya walaupun kisah itu sendiri tidak mempunyai tangan. Tapi, baru-baru ini aku baru tahu kalau kisah cinta Andrea dan A Ling begitu mengagumkan (hampir saja jadi iklan teve). Pencarian melelahkan, mengelilingi separuh dunia, hampir mati di tangan para berandal, hampir mati digigit dinginnya salju yang tak punya gigi, hampir mati dicengkeram panas yang tidak punya kuku, hampir mati ditiup angin yang tak puya mulut, dan hampir mati karena sebab lainnya.

Pencarian Andrea selama bertahun-tahun mulai dari toko kelontong Sinar Harapan nun di pasar ikan, di komidi putar pasar malam, di Jakarta, di Paris, di seluruh negara Eropa sampai mengelilingi Rusia yang keras (bukan tanahnya lho, apalagi kepalanya!), di tengah padang sabana yang sepanjang mata memandang hanya kuning dan hijau (maksudnya Afrika) tanpa lelah (sebab berat kalau harus bawa-bawa Lelah) terus mencari cinta pertamanya itu. Walaupun Andrea hampir saja terjerumus ke dalam jurangnya Katya (bukan jurang kenistaan lho), namun Andrea tetap teguh memegang dan mempertahanka cintanya pada Njoo Xian Ling. Dan akhir ceritanya, mereka gagal hidup bahagia di bukunya yang terakhir, Maryamah Karpov.
Aku terharu membaca buku Edensor yang begitu menakjubkan karena petualangan-petualangan Andrea yang menurutku seperti cerita di telenovela (karena setiap hampir mati, jagoannya bisa bangkit lagi). Tak salah deh kalau buku ini jadi best sellernya Indonesia. Saluuuut buat kak Andrea! Semangatmu yang akan kutiru.
Note: Ternyata lagu Bunga Seroja kegemaran Andrea enak juga ya? hehehe...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar