Minggu, 22 Februari 2009

Bintang yang Bersinar Paling Terang

Malam itu, malam yang sunyi dan dingin. Aku tengah mengerjakan tugas dan pekerjaan rumah dari sekolah. Tinggal beberapa soal lagi, aku telah menyelesaikan semuanya. Tapi, tiba-tiba saja listrik padam. Keributan kecil terjadi, semua orang di rumah kebingungan mencari lilin dan senter. Pekerjaanku terhenti. Iseng, aku membuka jendela kamar. Hawa dingin berhembus masuk. Aku melongokkan kepala ke luar jendela. Hamparan bintang di langit malam membuat suatu pemandangan yang kontras. Bulan tertutup awan, aku melihat sebuah bintang dengan cahaya paling terang di antara bintang lainnya.

………


Bintang itu adalah bintang yang disebut ilmu dalam kehidupan kita. Baik ilmu sains atau ilmu agama. Ilmu dalam kehidupan kita laksana bintang paling terang tadi yang memberikan cahaya dalam gelapnya kebodohan. Ilmu juga seperti mata air di tengah padang pasir yang memberikan kesejukan di tengah panasnya ketololan. Tanpa ilmu, seseorang manusia mustahi dapat bertahan hidup. Karena ilmu adalah penyelemat kita dari kejahiliyahan.
Nabi Muhammad adalah penolong umat manusia, penolong dunia dari zaman jahiliyah. Zaman dimana seluruh manusia terperangkap dalam kebodohan. Nabi Muhammad sebagai rasul Allah yang terakhir telah melepaskan manusia dari jerat kebodohan. Islam juga mewajibkan seluruh umatnya untuk menuntut ilmu dari kecil hingga menghembuskan nafas terakhir.
Seringkali kita merasa begitu nyaman dan bangga ketika kita telah mendapatkan nilai ‘sempurna’ dari guru-guru kita. Padahal sebenarnya di atas nilai itu, masih ada nilai yang lebih ‘sempurna’ lagi. Seringkali kita merasa cepat puas dengan penjelasan dari guru kita, padahal sebenarnya di balik semua pernyataan guru tersebut tersimpan sejuta petanyaan yang dapat membuka lebih luas lagi cakrawala ilmu kita. Dengan menanyakan pertanyaan-pertanyaan tersebut, kita akan memperoleh jawaban yang berupa pernyataan lagi, dan ada jutaan pertanyaan lagi darinya. Jadi sebenarnya, betapa luasnya ilmu itu. Dan kita hanya mampu menguasai setitik kecilnya saja. Masih sangat-sangat banyak ilmu yang belum terpecahkan. Tetapi, dengan berbekal setitik itu, manusia terkadang menyombongkan dirinya dan menganggap orang lain bodoh. Hal paling berbahaya ini HARAM hukumnya DILAKUKAN OLEH SESEORANG.
Pandai dan bodoh itu menurutku hanya terpaut sangat tipis yang bisa saja terjadi antar manusia. Dan itu hanya sebutan manusia untuk suatu tingkat kebodohan. Karena, sebenarnya semua orang di dunia ini bodoh dan masih berdiri dalam gelap. Hanya Allah Dzat Maha Tahu yang menciptaka alam dan seluruh isinya untuk manusia yang Maha Mengetahui.
Kunci utama keberhasilan manusia dalam menuntut ilmu di dunia ini adalah jangan takut bermimpi. Karena dengan adanya mimi-mimpi yang kita pikirkan, kita jadi terlecut untuk menggapaniya. Sesulit apapun mipi itu. Terus berusaha dan berdoa adalah bekal untuk mengarungi bintang gemintang menuju bintang ilmu. Semua penemu-peneu adalah pemimpi yang hebat. Mereka tak takut bermimpi dan berusaha mewujudkannya. Tiap kali mengutarakan mipinya, mereka dianggap gila dan sitig. Tetapi, mereka tetap berusaha dan berusaha hingga membuahkan hasil yang gemilang pada akhirnya.
Dan ingatlah, bahwa sesungguhnya tidak ada sesuatu apapun di dunia ini yang tidak mungkin dilakukan oleh manusia. Walaupun seringkali kita mendengar orang berkata, “pekerjaan itu sulit.” Tetapi, sebenarnya sulit hanyalah gambaran dari kemampuan seseorang. Apabila kita mau berusaha dan berusaha pasti yang sulit tadi menjadi mudah.
Jadi, se’pandai’ apapun kita tetaplah terus berusaha mencari sumber cahaya dari bintang yang paling terang di dunia, ilmu. Terbanglah tinggi mencapai mimpi-mimpi kita. Tetaplah arungi samudra pengetahuan yang mahaluas dan tiada batas.

.........

Aku tersenyum memikirkan semuanya. Listrik menyala, tekadku untuk belajar dan menuntut ilmu juga menyala. Aku bergegas menyelesaikan tugasku, setelah itu ingin rasanya aku membaca buka membuka cakrawala kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar