Sabtu, 05 Desember 2009

Catatan Penyemangat

Tubuhmu yang kokoh dan tinggi, berdiri tegak menjulang ke langit. Tatapanmu tetap garang, meskipun aku tahu kau sedang kesakitan. Dahan-dahanmu telah banyak yang terpotong. Batangmu kini telah diserang para benalu. Aku juga sama sepertimu, yang tengah merasakan sakit. Pohon, sakitku karena aku tengah terjatuh. Terjatuh di jalan menuju cita-cita. Banyak cobaan yang kini menghadangku. Apakah sakitku sama sepertimu?


Setelah beberapa saat memperhatikanmu, mencoba bicara denganmu. Dan berbagi rasa sakit denganmu. Aku seakan mendapat suntikan semangat. Kau yang tengah sakit, tetap bertahan dan terus tumbuh. Kutatap ranting-ranting kecil subur atas sana, yang dipenuhi begitu banyak dedaunan. Aku merasa, itulah akhir cita-citaku. Begitu tinggi, begitu indah, namun sangat sulit mencapainya.

Kini banyak cobaan di jalan menuju cita-citaku. Seperti dahan yang terpotong dan puluhan benalu yang mengitarimu. Semua itu bisa menyebabkan manusia terjatuh, dan itulah yang tengah ku alami. Namun, aku harus tetap kuat demi meraih akhir yang baik. Sehijau dan serimbun daunmu di atas sana.

Terimakasih, pohon. Akan ku coba untuk menjadi pribadi kuat dan kokoh layaknya dirimu. Dan aku tak kan menyerah hanya karena ‘benalu’ menghadang jalanku.

4 Desember 2009, pukul 10.00 WIB
Catatan penyemangat yang ditulis bersama pohon di belakang kelas IPS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar