Rabu, 12 November 2008

Galaksi di Alam Semesta

Untuk memulai mengulas tentang galaksi di alam semesta, sebelumnya kita harus mengerti tentang galaksi itu sendiri. Galaksi adalah kumpulan bintang-bintang, planet-planet, debu-debu, dan awan gas. Pusat galaksi mempunyai gaya tarik untuk menarik benda-benda di dalam galaksi itu sendiri.
Dalam bahas Yunani, galksi artinya susu. Orang Yunani dulu heran kenapa di langit ada susu tumpah. Mereka percaya itu adalah ulah Dewi Hera yang tidak mau menyusui bayi Hercules.

Pada abad ke-18, William Herschel meneropong susu tumpah tersebut. Ternyata susu itu adalah kumpulan bintang yang banyak sekali. Sejak saat itu orang-orang menamakannya sebagai galaksi.Herschel juga menemukan galaksi lain di langit utara, namanya galaksi Andromeda.
Kapten Magellan dalam pelayarannya, juga menemukan dua galaksi yaitu galaksi Magellan besar dan galaksi Magellan kecil. Hingga kini, alam semesta memiliki 125 milyar galaksi! Dan jarak antar galaksi itu sangatlah jauh. Galaksi Andromeda ke galaksi Bima Sakti jaraknya 14.250 juta milyar km. Butuh waktu 280 milyar tahun untuk pergi ke sana. Sedangkan galaksi Magellan, berjarak 150.000 tahun cahaya, dan merupakan galaksi terdekat dari galaksi Bima Sakti.
Galaksi Bima Sakti atau yang biasa disebut galaksi Milky Way, hanyalah satu dari ratusan galaksi di alam semesta. Di dalam galaksi Bima Sakti, terdapat 200-400 milyar bintang. Salah satunya adalah Matahari. Matahari dikelilingi planet-planet yang disebut tata surya atau solar system. Sedangkan salah satu planetnya adalah Bumi. Bisakah kalian membayangkan luasnya alam semesta?
Galaksi Bima Sakti berbentuk spiral. Matahari perlu waktu 226 juta tahun untuk mengelilingi pusatnya. Sedangkan, diameter galaksi Milky Way ini sekitar 100.000 tahun cahaya atau 946.080.000.000.000.000 kilometer. Jadi, luasnya adalah sekitar ¼.p.946.080.000.000.000.0002!
Sekarang kita bisa berintrospeksi diri, apakah kita pantas menyombongkan diri? Kita hanya setitik debu di dalam alam semesta yang merupakan bukti keagungan Allah.

Sumber: Bobo Seri Antariksa-----dengan banyak perubahan-----
Narasumber: Dr. Taufiq Hidayat, Observatorium Bosscha, Lembang

2 komentar:

  1. waw bagus nieh bisa bwat wawasan....

    BalasHapus
  2. bguzzz ne kk..
    q suka ugha kata2 mu mutiara yang diatas itu..

    BalasHapus