Semua orang yang hidup di muka bumi ini pasti mempunyai keinginan, cita-cita, dan impian yang ingin dicapai yang ingin dicapai dan dipenuhi. Namun, ada kendala yang kebanyakan orang mengalaminya, kendala itu bisa menghalangi seseorang dalam mencapai mimpi-mimpinya, bahkan dapat menggagalkan mimpi tersebut. Kendala itu tak lain dan tak bukan adalah semangat dalam diri kita.
Novel Sang Pemimpi mencoba memberikan motivasi tambahan dalam usaha kita mencapai sebuah mimpi. Lewat sebuah kisah realistis kehidupan yang dialami Andrea hirata, penuh liku-liku dan kesulitan juga kisah-kisah mengagumkan membuat para pembacanya percaya pada kekuatan mimpi dan pengorbanan.
Buku ini ringan dan menghibur dengan selingan humor-humor kocak, namun tetap bisa memberikan pembangunan karakter pembacanya. Gaya bahasanya bertabur metafora yang membuat buku ini terlihat berkualitas. Novel penggugah semangat ini, merupakan buku kedua dari tetralogi Laskar Pelangi.
Kisahnya menceritakan tentang Ikal, Arai, dan Jimbron dalam petualangannya menggapai mimpinya untuk kuliah di Universite de Paris, Sorbonne, Prancis. Dan menjelajahi Eropa sampai Afrika. Liku-liku kehidupan mereka dalam buku ini dimulai saat mereka duduk di bangku SMA Negeri Bukan Main, perantauan mereka di Jakarta, sampai kabar bahwa Arai dan Ikal diterima di Universite de Paris, mereka mencapai mimpinya!
Berbeda dengan Laskar Pelangi, Sang Pemimpi lebih banyak memperlihatkan kisah-kisah cinta yang mengagumkan dan terkesan agak aneh. Arai dan kecintaanya pada Nurmala yang bertepuk sebelah tangan, Jimbron yang tergila-gila pada kuda dan Laksmi, juga Ikal yang ngefans berat dengan Bang Haji Rhoma Irama. Namun, semua kisah cinta itu berakhir dengan bahagia berkat perjuangan gigih para tokohnya. Arai berhasil membuat Nurmala untuk pertama kali tersenyum padanya di akhir sekolah mereka dengan cara memperlihatkan gaya Arai bermain gitar. Jimbron berhasil mengembalikan senyum Laksmi yang bertahun-tahun hilang bersama kecelakaan yang menimpa keluarganya, bahkan di akhir cerita mereka telah menikah.
Kisah perantauan Ikal dan Arai untuk bertahan hidup sambil kuliah di Bogor pun tak kalah menarik. Mereka sempat berpisah saat kuliah, Arai merantau meninggalkan pulau Jawa, sedangkan Ikal kuliah di Jawa. Hingga akhirnya berkat semangat yang tak kenal lelah menggapai mimpi, mereka berhasil menggapai cita-citanya, kuliah di Universite de Paris!
Tak ada sesuatu yang tak mungkin, bila Allah telah berkehendak, maka semua bisa terjadi. Mungkin itulah yang berusaha Andrea Hirata perlihatkan dalam buku ini. Bagi para manusia-manusia yang penuh mimpi dan cita-cita, bacalah novel Sang Pemimpi!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar